Kamis, 16 Mei 2019

Prestasi Membanggakan Mahasiswa Esa Unggul di Pekan Keperawatan Nasional


Tiga Mahasiswi yang berhasil mendapatkan juara

Esaunggul.ac.id, Kabar membanggakan kembali datang dari tiga mahasiswa Universitas Esa Unggul. Kali ini, Tiga mahasiswa Keperawatan UEU berhasil mendapatkan juara di Pekan Keperawatan Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 2 – 5 Mei 2019, di Universitas Sari Mulia Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Dalam ajang tersebut, tiga mahasiswa Esa Unggul membuat karya Tulis Ilmiah yang mengangkat tema “Pendekatan Spiritual Care Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Anak dengan ALL.” Salah satu mahasiswi Keperawatan yakni Royani mengatakan persiapan dirinya dan teman-teman keperawatan UEU untuk membuat Karya Ilmiah dan mengikuti ajang tersebut dilakukan selama hampir sebulan lamanya.
“Persiapannya kami lakukan dalam kurun waktu 1 bulan, semua berjalan dengan lancar tanpa adanya kesulitan yang berarti apalagi kami didampingi oleh Dosen pembimbing yang berkompten di bidangnya, hanya ada kendala dipembagian waktu antara mengerjakan tugas kuliah dan KTI, sempat keteteran” ujar Rohyani, di Universitas Esa Unggul beberapa waktu yang lalu.
Rohyani pun menjelaskan Karya Ilmiah yang dibuat olehnya dan teman-temanya ini membahas prevalensi anak dengan ALL (Acute Lymphoblastic Leukemia) yang cukup tinggi, dan tugas perawat yang seharusnya melakukan asuhan secara holistik kenyataannya berdasarkan penelitian aspek spiritual pasien kurang diperhatikan.
“Dari penelitian yang ditemukan dalam Karya Ilmiah ini adalah belum ada jurnal atau penelitian yang melakukan intervensi spiritual care pada anak ALL secara langsung. Sehingga tidak bisa diketahui gambaran efekvitas pendekatan ini, namun berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pendekatan spiritual care dapat diterapkan atau dilakukan pada anak dengan ALL tetapi melalui keluarga,” ujarnya.
Dirinya berharap dari sejumlah karya Ilmiah yang dibuat olehnya dan dua temannya dapat bermanfaat bagi kajian-kajian di bidang ilmu kesehatan selanjutnya. ” Mudah-mudahan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, dan kedepannya kami dapat membuat sejumlah karya imiah kembali, penghargaan di Pekan Keperawatan Nasional ini menjadi salah satu motivasi kami untuk mendapatkan kembali penghargaan lainnya,” tutupnya.
Pada Pekan keperawatan Nasional ini sejumlah Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta mengikuti ajang tersebut. Pada tahun ini Pekan Keperawatan Nasional mengambil tema Improved knowledge and skills to be a professional nurse by the cultural based approach in palliative care”. Cabang perlombaan terdiri dari karya tulis ilmiah, poster dan video edukasi.

Hari Perawat Internasional, Suara Perawat Memimpin – Kesehatan adalah Hak Asasi Manusia

Foto Bersama Seusai Acara
Esaunggul.ac.id, Sekitar 100 mahasiswa Prodi keperawatan UEU berkumpul di pelataran lobi Gedung utama Esa Unggul, Senin (13/05). Berkumpulnya para mahasiswa Esa Unggul untuk memperingati International Nurses Days yang jatuh pada 12 mei lalu.
Pada tahun ini International Nurses Days mengambil tema “Nurses: A Voice to Lead, Health for All”. Pada perayaan internasional nurses Days di Universitas Esa dilakukan dengan simulasi cuci tangan serentak dan membagikan sejumlah bunga dan masker kepada seluruh Sivitas Esa Unggul.
Suasana Saat Sejumlah Sivitas Esa Unggul Menyampaikan Sambutan
Salah satu mahasiswi Keperawatan Esa Unggul yakni Ida Ayu mengatakan acara ini didedikasikan untuk meningkatkan peran perawat di dunia kesehatan Indonesia. menurutnya peran perawat di dunia kesehatan sangat vital apalagi di Indonesia, persebaran perawat yang masih timpang di Indonesia membuat profesi perawat menjadi salah satu yang dibutuhkan untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).
“Perawat merupakan profesi yang vital karena memiliki peran melayani masyarakat dalam kondisi apapun, Jika diibaratkan di Rumah sakit ada dokter yang merupakan Otaknya dan perawat sebagai Hatinya,” ujar Ida di Universitas Esa Unggul, beberapa waktu yang lalu.
Suasana Saat Simulasi Cuci Tangan
Sementara itu, perwakilan dari Ketua Prodi Keperawatan, Erna menjelaskan diselenggarakanya 12 Mei dipilih untuk merayakan Hari Perawat Internasional karena hari kelahiran Florence Nightingale, yang secara luas dianggap sebagai pendiri keperawatan modern. Dirinya berharap semnagat Florence dalam melayani kesehatan kepada masyarakat dapat ditularkan melalui acara Hari Perawat Internasional.
“Selamat hari perawat sedunia, mudah-mudahan ini menjadi momentum untuk kalian para perawat-perawat muda dan calon perawat untuk berkontribusi kepada masyarakat khususnya di bidang kesehatan,” ucapnya.
Dalam penyelenggaraan International Nurses Days Universitas Esa Unggul dihadiri oleh Rektor Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma, M.B.A, Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Dr. Aprilita Rina Yanti Eff, M. Biomed, Apt, jajaran Kaprodi dan mahasiswa Keperawatan UEU.

Senin, 08 April 2019

Begini Keseruan Mahasiswa UEU Ikuti KKN Tematik di Sambas, Kalimantan Barat


Mahasiswa Esa Unggul yang melakukan KKN
Esaunggul.ac.id, Universitas Esa Unggul mengirimkan enam mahasiswanya untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik II yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi. KKN Tematik ini digelar di Sambas, Kalimantan Barat mulai tanggal 11 hingga 24 Maret 2019. Dalam KKN ini, Enam mahasiswa UEU didampangi oleh tiga Dosen pembimbing dari Universitas Esa Unggul.
Salah satu dosen pendamping yakni Elistia, SE, MM mengatakan selama kurang lebih dua minggu para mahasiswa UEU akan bergabung bersama 250 peserta KKN dari berbagai kampus untuk menjalankan sejumlah program KKN yang bertempat di empat kecamatan di Kabupaten Sambas, Kalbar.
“Mahasiswa UEU sangat antusias sekali mengikuti KKN Tematik II ini, karena pengalaman baru mereka. Apalagi, mereka mengunjungi daerah yang kebanyakan belum terjamah oleh mereka, dan yang paling berkesan ialah mereka berangkat dari Jakarta menggunakan Pesawat Hercules yang sering digunakan oleh Tentara untuk beroperasi,” Ujar Elistia di Universitas Esa Unggul, beberapa waktu yang lalu.
Suasana Saat KKN Tematik
Dirinya pun menjelaskan tedapat tiga program utama yang akan dilakukan selama KKN Tematik diantaranya Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan, dan Bidang Industri Kreatif. Dalam Program di bidang kesehatan kami melakukan kegiatan pemeriksaan gigi,Penyuluhan kebiasaan mencuci tangan, perilaku hidup bersih dan sehat, penyuluhan Generasi Berencana, penanggulangan Narkoba dan Pemeriksaan Mata.
“Pada bidang Pendidikan kami melakukan Education Support, Konseling , Motivasi, Perbaikan Sarana Pendidikan. Sementara di bidang Industri Kreatif terdapat Pelatihan pola pikir kewirausahaan sederhana, Pelatihan pengembangan kemasan dan pemasaran produk, Pelatihan pengolahan pangan higienis dan Pengembangan Bidang Pariwisata,” Terangnya.
Tia berharap mahasiswa UEU dapat kembali berkesempatan untuk mengikuti kegaiatan KKN Tematik, selain menambah pengalaman, mereka pun dapat mempraktekan pelajaran yang telah mereka dapatkan selama berkuliah. “mudah-mudahan kegaiatan ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi masyarakat di daerah KKN namun untuk para mahasiswa yang melaksanakan KKN,” tutupnya.

Esa Unggul Gelar Cek Kesehatan Gratis di Car Free Day


Esaunggul.ac.id, Bertempat di depan Wisma Indosemen Sudirman, Universitas Esa Unggul menggelar Cek Kesehatan Gratis, Minggu (31/03) lalu. Stan Esa Unggul sejak Minggu pagi telah dibuka untuk melayani masyarakat dalam acara pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari Cek Gula Darah, Cek Kolesterol, konsultasi Gizi hingga cek keseimbangan Tubuh. Masyarakat yang mengetahui adanya Stan pemeriksaan Kesehatan Esa Unggul, langsung datang berbondong-bondong untuk melakukan Cek kesehatan Gratis.
Salah satunya yang dilakukan oleh Timo seorang pengunjung yang memanfaatkan cek Kesehatan Gratis Esa Unggul. Menurutnya cek Kesehatan Gratis ini sangat bermanfaat untuk dirinya dan masyrakat agar mengetahui pentingnya melakukan kontrol kesehatan berkala, karena selama ini banyak masyarakat yang menganggap enteng penyakit dengan tidak melakukan kontrol kesehatan.
“Kegiatan yang dilakukan oleh Universitas Esa Unggul ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menyadarkan pentingnya melakukan cek kesehatan berkala, karena masyarakat sangat membutuhkan informasi kesehatan mengenai penyakit-penyakit yang berpotensi membahayakan tubuh, jadi semula mereka yang tidak mengtahui penyakitnya menjadi lebih tahu,” terang Rimo di Stan Esa Unggul, Depan Wisma Indosemen, Sudirman (31/03/2019).
Senada dengan Rimo, Donny pengunjung stan Kesehatan Esa Unggul lainnya mengapresiasi kegaiatan yang dilakukan oleh Esa Unggul, karena meskipun Cek Kesehatan diselenggarakan Gratis namun pelayanan yang diberikan selama cek Kesehatan dilakukan secara profesional dan sangat baik.
“positif banget cek kesehatan ini, untuk memberikan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat, dan para mahasiswa yang melayani cek kesehatan di sini sangat memusakan dan Profesional,” jelas Tommy.
Dirinya pun berharap nantinya kegiatan cek Kesehatan ini dapat dilaksanakan Rutin setiap Minggu untuk memberikan kemudahan akses Informasi Kesehatan kepada Masyarakat. “Pemeriksaan Kesehatan Esa Unggul saya harap sih, rutin setiap Minggu di CFD, karena bermanfaat untuk masyarakat yang ingin mengakses Informasi Kesehatan,” Tutupnya.

Selasa, 08 Januari 2019

Sosialisasikan pentingnya Hidup Sehat, Esa Unggul Healthy Care Hadir di Car Free Days Sudirman-Thamrin


Masyarakat saat Cek Gula Darah, Kolestrol dan Golongan Darah
Masyarakat saat Cek Gula Darah, Kolestrol dan Golongan Darah

Esaunggul.ac.id, Esa Unggul kembali hadir di acara Car Free Day (CFD) Sudirman-Thamrin, minggu (06/01). Bertempat di samping Wisma Indosemen, Dukuh Atas, Esa Unggul membuka Stan pemeriksaan Kesehatan untuk masyarakat umum. Pelayanan Kesehatan UEU dalam Esa Unggul Healthy Careini diantaranya pemeriksaan Golongan darah, konsultasi kesehatan, Cek Gula darah, cek kolestrol hingga pemeriksaan Fisioterapi.
Suasana Tim Fisioterapi Saat CFD
Suasana Tim Fisioterapi Saat CFD

Sejumlah masyarakat pun antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan Esa Unggul, salah satunya diungkapkan oleh Gatot Rahmadi yang memeriksakan kesehatannya di Esgul Healthy Care. Menurutnya kegiatan ini sangat positif karena memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya secara gratis. Dirinya berharap kegiatan ini kembali dapat diadakan setiap Car Free Day.
“Mudah-mudahan acara ini bisa diadakan rutin, karena manfaatnya sangat luas, saya sangat berterima kasih kepada Esa Unggul karena mengadakan acara ini, soalnya saya jadi mengetahui kondisi kesehatan saya seperti apa,” terangnya.
Sejumlah Masyarakat yang ikut memeriksakan Kesehatannya di CFD
Sejumlah Masyarakat yang ikut memeriksakan Kesehatannya di CFD

Sementara itu, koordinator pelaksana Esgul Healthy Care Dwita Uthami mengatakan dipilihnya momen Car Free Day untuk menyelenggarakan pemeriksaan Kesehatan dikarenakan CFD menjadi momen yang tepat untuk menjangkau masyarakat dari berbagai elemen khususnya kaum milenial yang saat ini sedang menggandrungi hidup sehat dan olahraga.
“Momen CFD ini sangat tepat untuk kita memberikan edukasi dan mensosialisasikan hidup sehat kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya kaum muda yakni generasi milenial, sehingga mereka bisa mengatur pola hidup sehat seperti apa,” ungkapnya.
Foto Bersama Seusai Cek Kesehataan
Foto Bersama Seusai Cek Kesehataan

Acara Esa Unggul Healthy Care ini berlangsung mulai pukul 06.30 hingga 11.00 WIB bersamaan dengan selesainya CFD.

Selasa, 06 Februari 2018

Tangis Haru Warnai Yudisium ke-VIII Program Studi Ners dan Keperawatan

Tangis haru dari mahasiswa yang telah selesai Yudisium

Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Program Studi Ners dan Keperawatan Esa Unggul mengadakan acara Yudisium yang dihelat pada Jumat (2/02) lalu. Bertempat di ruang 207, para mahasiswa Prodi Ners dan Keperawatan yang mengenakan stelan almamater telah bersiap mengikuti pengumuman yudisium yang langsung dibacakan oleh Kepala Program Studi Ners dan Keperawatan Dr. Widaningsih, S.Kp., M.Kep.
Sebelum membacakan hasil yudisium, Widaningsih mengingatkan kepada para mahasiswanya agar tidak cepat merasa puas dengan hasil yudisium yang mereka dapat. Hal ini dikarenakan proses perjalanan mereka hingga ke tahap wisuda masih sangat panjang.
“Ingat anak-anakku perjuangan kalian belum selesai, setelah yudisium kalian diharuskan mengambil ujian profesi hingga ke tahap wisuda nanti. Jangan cepat merasa puas yah, perjalanan kalian masih panjang,” tutur Widaningsih di ruang 207, Jumat 2 Februari lalu.
Foto Bersama Seusai Yudisium
Widaningsih pun berpesan kepada para mahasiswa ketika sudah lulus dari Esa Unggul mampu menghadapi berbagai rintangan dan halangan yang akan mereka hadapi ketika bekerja nanti sebagai tenaga kesehatan, karena ujian terberat yang akan mereka hadapi ialah saat terjun langsung menjadi tenaga kesehatan.
Di akhir sambutannya, dia berharap nantinya para mahasiswa Ners dan keperawatan yang telah diyudisium dan lulus dari Esa Unggul mampu membawa nama baik Almamater dan memberikan sumbangsih melalui Profesi keperawatan. ” Saya berharap kalian dapat memberikan sumbangsih kepada dunia kesehatan di Indonesia melalui profesi kalian sebagai Perawat,” Tutupnya.
Suasana Saat Yudisium Ners dan Keperawatan
Suasana Yudisium yang tadinya santai berubah menjadi menegangkan saat Widaningsih bersama jajarannya membacakan nama-nama Yudisium. Terlihat wajah cemas dari mahasiswa bahkan ada yang menangis, karena namanya belum disebut dan maju menerima hasil yudisium. Dalam Yudisium tersebut sebanyak 47 mahasiswa berhasil diyudisium dari total 59 mahasiswa Ners dan keperawatan yang hadir dalam acara tersebut.

Selasa, 10 Oktober 2017

Prosesi Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Profesi Ners


Paduan Suara Juga mengiringi langkah para wisudawan Perawat Dalam Mengambil Sumpah
Paduan Suara Juga mengiringi langkah para wisudawan Perawat Dalam Mengambil Sumpah
Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Setelah melakukan Prosesi Wisuda, para wisudawan dari Jurusan dan profesi keperawatan mulai mengukuhkan profesionalitas mereka dengan mengikuti pengambilan sumpah profesi Ners.
Disaksikan oleh Perwakilan PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan Sudin Kesehatan Jakarta Barat serta para Civitas Fakultas ilmu-ilmu kesehatan. Sebanyak 40 wisudawan yang diambil sumpahnya terlihat antusias mngikuti prosesi acara tersebut.
Ketua Jurusan NERS dan Keperawatan Dr. Widaningsih, S.Kp., M.Kep dalam sambutannya mengatakan sangat berbahagia karena melihat para anak didiknya kini bukan lagi bergelar mahasiswa namun sudah mampu menjadi seorang perawat. Dengan diambilnya sumpah profesi ini, Widaningsih melanjutkan semakin mengkuhkan anak didiknya menjadi seorang perawat profesional.
“Saya disini dan semua dosen yang menyaksikan kalian disumpah profesi, hari ini sangat berbahagia karena melihat kalian dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab kalian untuk menuntaskan pendidikan S1 selama empat tahun dan profesi satu tahun. Sumpah yang kalian lakukan merupakan bagian dari tanggung jawab kalian mengemban profesi nantinya,” tutur Widaningsih di Universitas Esa Unggul, Selasa (10/10/2017).
Dengan nada becanda Widaningsih pun mengatakan para wisudawan yang telah diambil sumpahnya sudah selevel dengan dirinya dalam artian tidak ada lagi jarak antara siswa dan guru seperti saat mereka menempuh pendidikan perkuliahan. “Jadi saya tidak lagi memanggil kalian nak lagi yah, saya panggil dik saja, kalian panggil saya kakak. Soalnya dalam profesi keperawatan tidak ada senioritas dan semua sama, tidak ada jarak, kita menjadi teman sejawat” tuturnya.
Prosesi Pengambilan Sumpah oleh Rohaniawan Kepada Para Wisudawan Keparawatan
Prosesi Pengambilan Sumpah oleh Rohaniawan Kepada Para Wisudawan Keparawatan
Sementara itu Perwakilan Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Cecilia, SKP, M.Kep mengajak para lulusan Keparawatan Esa Unggul yang telah diambil sumpah dan wisuda harus menjalani tahap terakhir untuk mengukuhkan profesionalitas keperawatan mereka yakni dengan mengikuti Uji Kompetensi Keperawatan, karena dengan mengikuti Uji kompetensi tersebut seorang perawat dapat mengupgrade kemampuannya.
Begitu Khidmatnya Prosesi sumpah Profesi Ners
Begitu Khidmatnya Prosesi sumpah Profesi Ners
Cecilia pun berharap lulusan keperawatan Esa Unggul dapat menjaga semangat kesejawatan dalam bidang keperawatan karena hal ini penting untuk menumbuhkan rasa profesionalisme dan etos kerja di lingkungan kesehatan.
“Untuk kalian yang sudah diambil sumpahnya kalian harus tumbuhkan semangat kesejawatan antar sesama perawat, bangun sikap perilaku yang profesional dan selalu tersenyum dalam bekerja karena semangat dan etos kerja yang baik merupakan serabut nadi dalam sebuah profesi,” tutupnya.
Sejak pukul 08.00 WIB ruang 811 dipenuhi oleh para lulusan keperawatan untuk diambil sumpahnya. dengan menggunakan baju batik dan gaun kebaya berwarna merah muda, para peserta mengikuti prosesi pengambilan sumpah profesi dengan Khidmat. Selain para peserta, juga hadir para orang tua peserta yang setia menunggu anaknya.